A. Mengubah Sikap Terhadap Pekerjaan
Pekerjaan dinilai sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk
kemajuan manusia, baik kemajuan rohani maupun jasmani. Pekerjaan memerlukan
pemikiran yang sadar sehingga bisa dengan bebas dapat mengarahkan kegiatannya
kepada suatu tujuan tertentu. Dan tujuan yang dicari dalam pekerjaan yaitu
menjadikan pekerja menjadi lebih baik. Baik disini maksudnya adalah menjadikan
pekerja lebih terpenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarga, dan mereka menghindari
aktivitas yang menjadikan mereka buruk. Dan disini, atasan berperan penting
dalam mengubah sikap karyawan mereka agar dapat bekerja lebih keras dan
mencapai kinerja pekerjaan yang lebih tinggi. Karyawan diusahakan supaya
menyukai pekerjaan yang ia dapatkan agar dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Manager dalam mengubah sikap karyawan juga harus memiliki kemampuan yang tepat,
diberikan reward dan punishment kepada karyawan tersebut
sehingga memunculkan sikap take and give.
- Mendefinisikan Nilai Pekerjaan
Pandangan konservatif menyatakan bahwa kerja
jasmaniah itu adalah bentuk hukuman yang di timpakan pada manusia sebagai
akibat dari dosa-dosanya; sehingga orang yang berakal sehat harus bekerja giat
untuk mempertahankan eksistensi diri sendiri dan keluarganya. Sehubungan dengan
kondisi pekerjaan, di pikirkan untuk mengadakan perbaikan-perbaikan terhadap
kondisi-kondisi kerja yang mendorong orang untuk menyukai pekerjaan. Pandangan
yang menyatakan bahwa kebanyakan orang tidak menyukai pekerjaan, sudah banyak
mengalami modifikasi pada zaman modern sekarang. Di akui bahwa banyak orang,
misalnya buruh profesional, para ahli, seniman-seniman dan juru-juru yang
mempunyai keahlian tinggi – bersungguh-sungguh mencintai pekerjaannya. Sedang
insentif dan satu-satunya motivasi kerjanya mungkin berupa “kesejahteraan umum”.
-
Menjelaskan
apa yang dicari dalam pekerjaan
§ Mencari uang.
Hal ini adalah hal yang paling dasar yang
mendorong seseorang untuk bekerja. Untuk mencari nafkah (uang), untuk
mencukupi kebutuhannya dan keluarga.
Hal ini juga yang biasa digunakan sebagai pertimbangan
dalam memilih suatu pekerjaan. Semakin besar gaji (uang) yang ditawarkan oleh
pekerjaan tersebut, maka semakin menarik perkerjaan itu. Banyak orang yang
berpindah-pindah kerja untuk mencari gaji yang lebih tinggi.
§ Mencari pengembangan diri
Adalah tabiat manusia untuk ingin berkembang
menjadi lebih baik. Orang bekerja karena mereka ingin mencari pengembangan
(potensi) diri mereka. Mereka akan mencari pekerjaan dimana mereka dapat
mengembangkan diri mereka disana.
Pekerjaan dengan jenjang karir bagus dimana
berarti ada peluang pengembangan diri selalu menjadi incaran. Pertimbangan yang
lain adalah korelasi pekerjaan dengan bidang keilmuan dan minat mereka.
Keseusaian ini akan mempermudah dalam
pekerjaannya, dan sebagai salah satu bentuk pengembangan diri mereka.
§ Mencari
teman/sarana bersosialisasi
Manusia adalah makhluk sosial yang perlu untuk
bersosialisasi. Maka manusia perlu bekerja untuk menambah teman dan relasi
mereka. Sebagai media dan tempat mereka untuk bersosialisasi.
Dalam hal ini faktor yang menjadi pertimbangan
adalah lingkungan kerja dan juga rekan kerja. Lingkungan kerja yang nyaman dan
rekan kerja yang kooperatif menjadi pertimbangan seseorang dalam memilih suatu
perkerjaan.
§ Mencari
kebanggaan/kehormatan diri
Hal lain yang dicari oleh orang dengan bekerja
adalah kebanggaan dan kehormatan diri. Orang yang mencukupi kebutuhan dirinya
dengan bekerja lebih terhormat dibandingkan orang yang tergantung pada orang
lain.
Pada beberapa orang, kehormatan diri juga
bergantung dari jenis pekerjaan, tempat kerja dan nama
perusahaan. Ada orang yang merasa lebih terhormat dengan bekerja sebagai
pegawai kantoran. Dan ada juga orang yang bangga dengan bekerja di perusahaan
top atau rasa puas-bangga, atau aktivitas kerja itu sendiri.
- Fungsi
Psikologis Dari Pekerjaan
Kerja mulai dipahami sebagai tempat sosial
dimana manusia menggunakan bakat-bakat yang dimiliki untuk melayani sesama,
tidak lagi semata-mata dalam rangka memenuhi kebutuhan finansial keluarga.
Manusia mulai sadar memiliki kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi secara mandiri
sehingga dirasakan perlunya komunitas yang didalamnya orang-orang saling
bergantung. Setiap orang harus mempergunakan bakat yang dimilkinya untuk
melayani orang lain, demikian pula sebaliknya. Sehingga, secara bersama-sama
setiap orang membangun masyarakat sebagai suatu sistem yang saling
mendukung.
Dengan konsep kerja seperti ini, kita kemudian
berpikir tentang dua hal mendasar bagaimana memilih suatu pekerjaan. Pertama,
pekerjaan dipilih berdasarkan minat dan bakat yang kita miliki. Meskipun
terdengar sederhana, namun faktanya menemukan minat dan bakat adalah suatu
proses yang sulit karena kita lahir tanpa membawa rincian tentang ketertarikan
dan kemampuan bawaan.
B. Proses Dalam Memilih Pekerjaan
Seorang
individu membutuhkan pekerjaan untuk bertahan hidup atau memenuhi kebutuhannya
sehari-hari. Biasanya mereka memilih suatu pekerjaan yang sesuai dengan
keahlian yang mereka miliki. Dalam memilih pekerjaan manusia akan mau dan mampu
untuk bekerja dengan baik bilamana ia ditempatkan pada posisi dengan jabatan
yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, serta bila mana ia bisa memenuhi
kebutuhannya dengan melakukan pekerjaan itu. lni berarti bahwa perusahaan harus
bisa menempatkan orang pada jabatan-jabatan yang sesuai dengan minat dan
kemampuannya, dengan tidak lupa mempertimbangkan upaya pemenuhan kebutuhannya.
Sebelum di tempatkan pada posisi yang sesuai dengan minat dan kemampuanya, para
calon tenaga kerja biasanya terlebih dahulu mengikuti seleksi yang diadakan
oleh pihak perusahaan yang bertujuan untuk mencari calon tenaga kerja yang
memang benar-benar menguasai keahlian didalam bidang yang dicari oleh pihak
perusahaan. Ada enam tahapan yang harus dijalani oleh seorang calon tenaga
kerja, yaitu:
1. Tahap penyerahan surat lamaran
1. Tahap penyerahan surat lamaran
2. Tahap wawancara awal
3. Tahap ujian psikotes (wawancara)
4. Tahap penilaian akhir
5. Tahap pemberitahuan wawancara
akhir.
6. Tahap penerimaan
-
Menjelaskan Fase-fase Identitas Pekerjaan
Fase remaja
sangat penting untuk dilalui oleh anak-anak karena akan memengaruhi masa depan
mereka. Terutama dalam hal bagaimana anak-anak mendeskripsikan siapa diri
mereka serta bagaimana mereka bersikap terhadap lingkungan mereka di masa
depan. Jika anak-anak gagal menjalani fase remaja dengan baik, maka tugas-tugas
perkembangan mereka di fase usia selanjutnya akan rentan
terganggu. Apalagi tugas perkembangan yang utama dilakukan dalam fase
remaja adalah untuk mencari identitas diri. Identitas diri mencakup bagaimana
seorang anak melihat diri mereka, bagaimana mereka menilai kelebihan dan
kekurangannya, bagaimana mereka menentukan bayangan sosok ideal yang mereka
ingin perankan, serta bagaimana mereka menentukan bayangan masa depan yang
mereka inginkan. Ketika anak-anak pada usia ini gagal mengetahui siapa
identitas mereka, maka mereka akan mengalami kebingungan yang akan rentan
berdampak pada tugas-tugas perkembangan mereka selanjutnya. Proses mencari
identitas diri juga bukanlah suatu hal yang mudah. “Anak-anak harus
mengeksplorasi diri mereka di dalam lingkungan serta menghadapi tantangan
lingkungan, sementara di waktu yang bersamaan mereka juga mengalami
perubahan-perubahan di aspek fisik, kognitif, dan psikologis, yang membuat
mereka harus beradaptasi,” lanjut Pustika. Proses yang tidak mudah inilah yang
membuat anak-anak kerap terkesan “labil”.
C. Memilih Pekerjaan Yang Cocok
Memilih pekerjaan
yang tepat memang perlu proses, bukan hanya disandarkan akan adanya peluang
tapi juga berdasarkan kemampuan dan bakat yang anda miliki. Salah satu cara
untuk memilih pekerjaan yang baik yaitu dengan mencocokan antara pekerjaan dan
kepribadian. Berikut beberapa kepribadian yang bisa menjadi dasar untuk memilih
pekerjaan yang cocok untuk anda :
- Konvensional yaitu memiliki
kepribadian yang menyukai dengan aturan, prosedur tetap, jadwal, instruksi
ketimbang harus berfikir dengan ide kreatif. Pekerjaan yang tepat untuk pribadi
konvensional ini adalah akuntan, aktuaria, inspektur keamanan, keuangan,
perencana keuangan, dan penulis teknis.
- Realistik adalah orang yang menyukai
hasil akhir, menyukai persoalan dan masalah yang harus dipecahkan. Mereka
senang bekerja di luar ruang, bekerja dengan mesin, alat-alat berat, dan
perhiasan. Pekerjaan yang baik untuk tipe realistik adalah ahli elektro, ahli
nuklir, dokter gigi, dan ahli kunci.
- Sosialis yaitu orang yang senang dengan
kegiatan sosial membantu penderitaan orang banyak. Mereka pandai berkomunikasi,
bekerjasama dengan team dan merasa nyaman dalam berinteraksi dengan orang lain.
Pekerjaan bagus adalah pelatih pribadi, psikolog sekolah, bimbingan siswa,
guru, relawan dan motivator.
- Penyelidik merupakan orang yang
senang bekerja sendiri, menyelidiki sesuatu, menggunakan logika, menyelesaikan
masalah dan misteri, menyatukan masalah yang tercerai, presisi, dan ilmu pasti.
Profesi yang tepat yaitu analis sistem komputer, optometris, profesor ilmu alam,
insinyur piranti lunak, dan pelaku statistik.
- Wirausahawan yaitu orang yang pandai
melihat peluang dan berani mengubahnya untuk suatu keuntungan. Pribadi
wirausaha selalu action apabila melihat peluang dan mereka pun memiliki
kemampuan memimpin dan mengorganisir sumber daya. Pekerjaan yang cocok adalah
agen sales di advertising, pekerja finansial, analisis manajemen, direktur
program, sales manager dan pastinya membuat usaha sukses sendiri.
- Menjelaskan Hubungan Antara Karakteristik Pribadi
dan Karakteristik Pekerjaan Dalam Memilih Pekerjaan Yang Cocok
1.
Karakteristik pribadi
Sebuah awal yang bagus adalah memilih
ketertarikan apa yang kamu punya pada diri sendiri dan kemampuan. Kalian adalah
sebuah gabungan unik dari sifat pribadi, ketertarikan, keahlian, dan harga.
Semakin baik yang kalian dapat ketahui mengenai diri kalian sendiri maka lebih
bijaksana dalam mengambil keputusan. Penting untuk menyadari bahwa
masing-masing dari kita berkualitas untuk banyak kedudukan yang berbeda.tidak
hanya satu. Seperti olahraga athletic termasuk terbatas untuk sejumlah orang
yang memiliki otot dan keahlian. Jadi, kebanyakan pekerjaan memerlukan hanya
beberapa keahlian spesifik atau karakteristik. Rahasianya terletak pada
menemukan jenis pekerjaan yang memerlukan kekuatan tertentu yang anda miliki.
Untuk memperluas kedua ketertarikan dan bakat kalian akan berubah dengan
pengalaman dan waktu. Penelitian sudah menunjukkan kategori ketertarikan yang
luas, seperti pada bidang obat-obatan. teknik atau bisnis, tetap stabil dari
para remaja (Campbell,1971).
2.
Karakteristik Pekerjaan
Sesekali anda memulai menjelajahi ketertarikan
anda sendiri, kemampuan, dan nilai, kalian siap untuk mencari pekerjaan yang
cocok dengan karakteristik pribadi anda. Dengan lebih dari 20.000 pekerjaan
yang berbeda untuk dipilih, ini bukanlah tugas mudah. Seperti yang banyak
digunakan Dictionary of Occupational (DOT) danOccupational
Outlook Hand-book. Kedua buku direvisi secara teratur oleh pemerintah
percetakan. Sebagai tambahan, berbagai macam pekerjaan sudah teratur pada dasar
keluarga atau kelompok dari pekerjaan yang terkait. Masing-masing kelompok
menunjukan tokoh 9-1 berisi ratusan pekerjaan yang terdekat. Contohnya, bidang
kesehatan termasuk sejumlah besar pekerja kesehatan-dokter, perawat, apoteker,
dokter gigi, kebersihan gigi, hanya untuk beberapa nama. Ini sering membantu
memilih 2 dari 3 pekerjaan kelompok yang kalian paling tertarik dan mulai
menelusuri beberapa pekerjaan spesifik pada kelompoknya.
Sebuah perangkat
yang membantu untuk menemukan pekerjaan yang paling cocok adalah John
Holland’s Self Directied Search For Vocational Planning. Yang mana dapat
dikelola sendiri. Ini berdasarkan dari kenyataan bahwa manusia di bidang
pekerjaan yang sama sering memiliki sifat yang mirip, ketertarikan dan
kebiasaan dalam melakukan sesuatu. Holland (1973) menggambarkan 6 dari jenis
kepribadian bersama dengan lingkungan kerja mereka yang baik. Setelah
mencocokan sejumlah kegiatan, ketertarikan dan perkiraan kemampuan anda
sendiri, kalian menjumlahkan item untuk menemukan 3 jenis kepribadian yang
paling menyerupai. Kemudian pada pekerjaan yang terpisah penemu buklet, kalian
mencocokan berbagai jenis kepribadian digabungkan dengan beberapa pekerjaan
yang cocok. O’connel dan Sedlacek (1972) sudah menemukan Self-Directed search
lebih handal dan sedikit membantu untuk perencanaan ketertarikan jurusan.
D. Penyesuaian Diri Dalam Pekerjaan
Dawis dan
Lofquist (1984) mendefinisikan penyesuaian bekerja sebagai “proses
berkelanjutan dan dinamis di mana seorang pekerja berusaha untuk mencapai dan
mempertahankan korespondensi dengan lingkungan kerja”. Ada dua
komponen utama untuk memprediksi penyesuaian kerja: kepuasan dan kualitas
memberikan kepuasan yang cukup untuk memenuhi permintaan atau kebutuhan (satisfactoriness). Kepuasan
mengacu pada sejauh mana kebutuhan individu dan persyaratan dipenuhinya
pekerjaan yang dia lakukan. Satisfactoriness menyangkut
penilaian orang lain, dari sejauh mana individu menyelesaikan pekerjaan yang
ditugaskan kepadanya.
- Menjelaskan Tentang Kepuasan Kerja
a. Newstrom : mengemukakan bahwa
“job satisfaction is the favorableness or unfavorableness with employes view
their work”. Kepuasan kerja berarti perasaan mendukung atau tidak mendukung
yang dialami [pegawai] dalam bekerja
b. Wexley
dan Yukl : mengartikan kepuasan kerja sebagai “the way an
employee feels about his or her job”. Artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara
pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya. dapat disimpulkan bahwa kepuasan
kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dalam diri pegawai
yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi dirinya. Perasaan yang
berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upaya, kesempatan
pengembangan karier, hubungan dengan pegawai lain, penempatan kerja, dan struktur organisasi.
Sementara itu, perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain berupa
umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan pendidikan.
c. Taufik Noor Hidayat (104263213) :
Keadaan emosional yang menyenangkan dengan
mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan
perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini dampak dalam sikap positif karyawan
terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.
d. Angga
Leo : Kepuasan itu terjadi apabila kebutuhan-kebutuhan individu
sudah terpenuhi dan terkait dengan derajat kesukaan dan ketidaksukaan dikaitkan
dengan Pegawai; merupakan sikap umum yang dimiliki oleh Pegawai yang erat
kaitannya dengan imbalan-imbalan yang mereka yakini akan mereka terima setelah
melakukan sebuah pengorbanan. Apabila dilihat dari pendapat Robin tersebut
terkandung dua dimensi, pertama,
kepuasan yang dirasakan individu yang titik beratnya individu anggota masyarakat, dimensi
lain adalah kepuasan yang merupakan sikap umum yang dimiliki oleh pegawai.
-
Menjelaskan Tentang Perubahan Dalam Persediaan dan Permintaan, dan Berganti
Pekerjaan
1. Keluar (exit) -> Ketidakpuasan kerja
yang diungkapkan dengan meninggalkan pekerjaan. Termasuk mencari pekerjaan
lain.
2. Menyuarakan (voice) -> Ketidakpuasan
kerja yang diungkapkan melalui usaha aktif dan konstruktif untuk memperbaiki
kondisi, termasuk memberikan saran perbaikan.
3. Mengabaikan (Neglect) -> Ketidakpuasan
kerja yang diungkapkan melalui sikap membiarkan keadaan menjadi lebih buruk.
Termasuk misalnya sering absen, upaya berkurang, dan kesalahan yang dibuat
makin banyak.
4. Kesetiaan (loyalty) -> Ketidakpuasan
kerja yang diungkapkan dengan menunggu secara pasif sampai kondisinya menjadi
lebih baik.
E.
Waktu Luang
Waktu Luang memiliki beberapa
pengertian, antara lain:
Menurut Rabiltuz
waktu luang adalah waktu yang tersisa dari pekerjaan yang diharuskan atau sisa
waktu belajar atau waktu untuk melaksanakan kewajiban sehari-hari.
Menurut Muhammad Adil Khithab berpendapat bahwa waktu luang adalah waktu bebas yang oleh seseorang diisi sesuai dengan kegiatan yang dikehendakinya. Sedangkan menurut negara-negara barat, waktu luang didefinisikan sebagai waktu bebas yang tersisa dari 24 jam setelah dikurangi untuk kegiatan penting sehari-hari termasuk tidur. Orang-orang mengisi waktu tersebut dengan kegiatan santai sesuai keinginannya.
Menurut Muhammad Adil Khithab berpendapat bahwa waktu luang adalah waktu bebas yang oleh seseorang diisi sesuai dengan kegiatan yang dikehendakinya. Sedangkan menurut negara-negara barat, waktu luang didefinisikan sebagai waktu bebas yang tersisa dari 24 jam setelah dikurangi untuk kegiatan penting sehari-hari termasuk tidur. Orang-orang mengisi waktu tersebut dengan kegiatan santai sesuai keinginannya.
-
Menjelaskan Bagaimana Menggunakan Waktu Luang Secara Positif
Memiliki waktu luang sangat menyenangkan. Akan
tetapi, waktu luang yang tak tertata bisa membuat kita stres. Bermalas-malasan
atau membuang waktu luang biasanya tak menciptakan rasa bahagia. Anda mungkin
malah merasa bersalah dan boros. Ini membuat kita semakin stres. Untuk
mengatasi hal itu, kita hanya butuh merencanakan dengn baik apa yang akan kita
lakukan di waktu luang, hendaknya diisi dengan kegiatan-kegiatan positif.
Pertama-tama kita harus merencanakan apa yang akan kita lakukan untuk mengisi waktu luang kita. Kemudian kita harus memberi makna untuk kegiatan kita, kita harus menentukan tujuan kegiatan kita, tujuan yang positif akan menumbuhkan kegiatan yang positif. Ada beberapa kegiatan positif untuk mengisi waktu luang kita. Salah satunya dengan berolahraga untuk menyehatkan tubuh kita dan beribadah untuk mendekatkan diri dengan Tuhan.
Pertama-tama kita harus merencanakan apa yang akan kita lakukan untuk mengisi waktu luang kita. Kemudian kita harus memberi makna untuk kegiatan kita, kita harus menentukan tujuan kegiatan kita, tujuan yang positif akan menumbuhkan kegiatan yang positif. Ada beberapa kegiatan positif untuk mengisi waktu luang kita. Salah satunya dengan berolahraga untuk menyehatkan tubuh kita dan beribadah untuk mendekatkan diri dengan Tuhan.
Self Directed Changes
Adalah sebuah teori yang
mengajarkan tentang bagaimana kita bisa mengubah diri kearah yang lebih baik
dari kenyataan hidup yang kurang mendukung.
Kalau kita tidak bisa mengantisipasi perubahan, maka kita perlu menjadikan perubahan itu sebagai dorongan untuk mengubah diri.
Kalau kita tidak bisa mengantisipasi perubahan, maka kita perlu menjadikan perubahan itu sebagai dorongan untuk mengubah diri.
- Konsep dan
Penerapan Self Directed Changes
Mahasiswa mengetahui dan termotivasi untuk
melakukan perubahan pribadi dengan melalui tahapan:
1. Meningkatkan kontrol diri
Mendasarkan diri pada kesadaran bahwa pada
setiap manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan
kondisi yang dimiliki setiap manusia. Itu dapat terjadi sebagai akibat
perubahan dalam struktur kognitif yang dihasilkan oleh perubahan struktur
kognitif itu sendiri atau perubahan kebutuhan juga adanya motivasi internal
serta belajar yang efektif.
2. Menetapkan tujuan
Dimaksudkan untuk menjaga individu agar tetap
tertuju pada proses pembelajaran, dalam arti dapat mengetahui dan mampu secara
mandiri menetapkan mengenai apa yang ingin dipelajari dalam mencapai kesehatan
mental, serta tahu akan kemana tujuan hidupnya, cakap dalam mengambil keputusan
dan mampu berpartisipasi di masyarakat dan akan mampu mengarahkan dirinya.
3. Pencatatan
perilaku
Menguatkan perilaku ulang kalau individu
merasa bisa mengambil manfaat dari perilaku yang pernah dilakukan sebelumnya,
kemungkinan lain yang bisa menjadikan seseorang mengulang perilaku sebelumnya
karena merasa senang dengan apa yang pernah dilakukan.
4. Menyaring
anteseden perilaku
Bisa membagi perilaku sasaran ke dalam
perubahan, serta membantu individu agar lebih siap dalam mempelajari perilaku
tersebut. Pemahaman akan anteseden perilaku membantu individu agar dapat dengan
tepat memilih nilai-nilai dan merencanakan strategi.
5. Menyusun konsekuensi yang
efektif
Pemahaman dalam arti sehat mental dapat
menentukan perubahan pada individu dalam melakukan mobilitas untuk melakukan
segala sesuatu aktifitas –aktifitas yang dilakukan oleh manusia, dalam
menanggapi stimulus lingkungan, yang meliputi aktivitas motoris, emosional,dan
kognitif dalam mencapai kematangan mental.
6. Menerapkan
perencana intervensi
Membawa perubahan, tentunya pada perubahan
yang lebih baik. Dalam arti pemahaman nilai-nilai, karakter / watak, dan cara
cara berperilaku secara individual. Dalam arti kita harus lebih memahami cara
berperilaku pada kegiatan proses pembentukan watak dan pembelajaran secara
terencana.
7. Evaluasi
Faktor yang penting untuk mencapai kematangan
pribadi, sedangkan salah satu faktor penting untuk mengetahui keefektivan
adalah evaluasi baik terhadap proses maupun hasil pembelajaran.
Sumber
:
http://pestawaniagnes.blogspot.com/2013/06/pekerjaan-waktu-luang-dan-self-directed.html
http://wwwdianaapdiani.blogspot.com/2012/04/self-directed-changes-kesehatan-mental.html