Keinginan Karier Kita di Masa Depan

Didalam pembahasan saya kali ini, saya ingin membahas tentang karir di masa depan yang akan saya geluti. Jika kita berbicara mengenai karir di masa depan, tentunya orang-orang memiliki karir yang berbeda-beda. Seperti saya, sewaktu kecil saya bercita-cita ingin menjadi seorang model, tetapi setelah dewasa saya menyadari bahwa menjadi seorang model tidaklah mudah. Menurut saya seorang model membutuhkan kriteria yang cukup ribet dan rumit, jadinya saya memutuskan untuk meninggalkan cita-cita itu. Sekarang setelah saya mencoba dan berkuliah di jurusan Psikologi, saya mulai berpikir bahwa cita-cita saya adalah ingin mengetahui kepribadian dan karakter orang-orang maupun kehidupan seseorang diluar sana. Keinginan saya yang pertama setelah lulus kuliah, saya ingin menjadi pekerja kantoran dalam dunia pertelevisian yaitu menjadi seorang HRD di suatu perusahaan yang nantinya bisa menaungi dan membantu saya dalam setiap hal yang berkaitan dengan rekrutmen pegawai.
            HRD atau Human Resources Development adalah bagian atau departemen dari perusahaan yang tugas utamanya mengelola sumber daya manusia di perusahaan, mulai dari tugas perencanaan yang sering disebut perencanaan SDM, rekrutmen sering disebut Rekrutmen dan Seleksi, pengembangan sering disebut Pelatihan dan Pengembangan, Manajemen Kinerja sering disebut Performance Management. Arti lain dari HRD Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan pekerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah departemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia juga dapat diartikan sebagai suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi yang tepat dan posisi saat organisasi memerlukannya. Pada prinsipnya dapat diartikan sebagai mengelolaan sumber daya manusia HRD terdiri dari berbagai kegiatan, yaitu: Perencanaan SDM, Mengembangkan SDM, HR Mempertahankan untuk membantu perusahaan menyadari Goal, Visi, Misi dan valuenya.

            Sedangkan, pilihan pekerjaan kedua saya jika tidak menjadi seorang HRD, saya ingin menjadi pembawa acara di TV yang berlokasi dikantor ataupun diluar kantor. Saya lebih suka bekerja sesuatu hal dilapangan, berkenalan dengan orang baru, berteman dengan banyak orang, mengetahui berbagai macam kehidupan diluar sana, bahkan kalau bisa saya ingin membawa acara jalan-jalan yang berkeliling ke luar kota. Saya beranggapan bahwa dengan kerja dilapangan akan lebih banyak mendapatkan pengalaman yang bermacam-macam daripada hanya duduk di belakang meja. 

Sumber :
http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-fungsi-dan-tugas-penting-hrd-dalam-perusahaan/

Sistem Informasi di Bidang Psikologi dan Penerapannya

A. Definisi Sistem Informasi 
     Menurut Kusrini & Andri (2007) sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi berguna dalam pengambilan keputusan.      
    Menurut Joos (dalam Amsyah, 2005) sistem informasi adalah suatu sistem yang memiliki tujuan sendiri untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan sistem input/ proses/ output. Sedangkan sistem informasi psikologi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang dapat menghasilkan, menyimpan dan mengolah informasi yang berkaitan dengan psikologi manusia.     
    Menurut Gaol (2008) sistem informasi psikologi dapat bertujuan untuk mendapatkan pemahaman bagaimana manusia membuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal.

B. Penerapan Sistem Informasi Psikologi     
    Menurut Prayitno & Amti (2004) saat ini laboratorium psikologi juga menggunakan prinsip ilmu komputer untuk menghemat tenaga dan waktu. Contoh: 

1. Konseling online (anak-anak, remaja, wanita, dll) yang sekarang banyak beredar dan
     banyak hadir di situs jejaring sosial.
2. Tes psikologi adalah suatu pengukuran yang objektif dan terstandar terhadap sampel dari suatu        perilaku. Contohnya tes psikologi yaitu : PAULI, PAPIKOSTIK, dan IST.
3. Salah satunya dalam hal penggunaan Sistem Informasi dalam bidang psikologi sangat
    terlihat dalam e-counseling. Hal ini tentunya lebih memudahkan proses konseling antara konselor    dengan kliennya, sehingga jarak dan waktu tidak lagi menjadi penghalang dalam proses konseling.
4. Ada lagi penerapan sistem informasi dalam psikotest, di era informasi saat ini penggunaan sistem    informasi dalam melakukan psikotest semakin meluas mulai dari psikotest untuk anak-anak sampai    dengan level karyawan.

Daftar pustaka
Amsyah, Z. (2005). Manajemen sistem informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 
Gaol, C.J.L. (2008). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Grasindo. 
Kusrini & Kaniyo, A. (2007). Tuntutan praktis membangun sistem informasi akuntansi
            dengan visual basic dan Microsoft SQL server
. Yogyakarta: Penerbit Andi. 



Sistem Informasi Psikologi


Penerapan dan Kegunaan

Pengertian Sistem
·      Menurut Jerry FithGerald, sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
·      Menurut Robert A. Leitch, sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
·      Menurut Anatol Raporot, sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
·      Menurut L. Ackof, sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
Dalam arti yang luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.

Definisi  Sistem Informasi
·         Menurut O’Brien, sistem informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang (people), perangkatkeras (hardware) perangkat lunak (software), jaringan komputer dan komunikasi maupun basisdata (database) yang mengumpulkan, merubah & menyebarkan sebuah informasi dalam suatu bentukorganisasi.
·         Menurut Mc leod, sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkaninformasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi. 
·         Menurut Lani Sidharta, sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang berisi serangkaianterpadu komponen – komponen dan manual bagian – komponen terkomputerisasi yang bertujuanuntuk mengumpulkan data, mengolah data, dan menghasilkan informasi bagi pengguna.
·         Menurut Rommey , sistem informasi yang diselenggarakan cara untuk mengumpulkan, memasukkan,mengolah, dan menyimpan data dan terorganisir cara untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan danmelaporkan informasi dengan cara yang suatu organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.  
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi  adalah suatu sistem yang merupakan kombinasi dari komputerisasi dan manusia yang memiliki berbagai tujuan tertentu.
Beberapa tujuan tersebut diantaranya untuk menata jaringan komunikasi, mengolah, menyimpan data secara terorganisir dan menghasilkan informasi bagi penggunanya.  Selain itu dapat mempermudah manusia dalam menjalani kehidupan khususnya dalam teknologi.

Definisi Psikologi
·         Menurut Dr. Singgih Dirgagunasa Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.
·         Menurut Rene Descartes psikologi adalah Ilmu pengetahuan mengenai gejala pemikiran atau gejala kesadaran manusia, terlepas dari badannya.  
·         Menurut Jhon Locke Psikologi adalah semua pengetahuan, tanggapan, dan perasaan jiwa manusia diperoleh karena pengalaman melalui alat-alat indranya.  
·         Menurut Plato dan Aritoteles Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir.
·         Menurut Kenneth Clark dan George Millter Psikologi biasanya didefinisikan sebagai studi ilmiah mengenai perilaku. Lingkungan mencakup berbagai proses perilaku yang dapat diamati, seperti gerak tangan; cara berbicara dan perubahan kejiwaan dan proses yang hanya dapat diartikan sebagai pikiran dan mimpi.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai perilaku, kejiwaan manusia beserta hakikatnya. Tingkah laku yang dapat dipelajari atau diamati dapat berupa cara berbicara, perbuatan, gerak tangan dan lain sebagainya. Tingkah laku yang diperoleh berhubungan dengan lingkungan.
Jadi, Sistem Informasi Psikologi berdasarkan penjelasan mengenai definisi sistem informasi dan psikologi. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian dari sistem informasi psikologi adalah suatu sistem komputerisasi yang digunakan dalam bidang psikologi. Penerapan sistem informasi dalam bidang psikologi misalnya, sebagai contoh terdapat beberapa tes psikologi yang membutuhkan komputer dalam pengoperasiannya seperti psikotest online, konseling online, bahkan beberapa alat tes dalam penskoringan juga menggunakan komputer salah satunya adalah papi kostick. Penjelasan lainnya pengertian Sistem Informasi Psikologi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi-informasi yang berkaitan dengan ilmu psikologi yang dapat dijadikan untuk meningkatkan pengguna dalam pengambilan suatu keputusan terhadap penelitian, perencanaan, dan pengelolaan dalam kaitannya dengan penggunaan komputer dan aplikasinya dalam bidang psikologi.

Contoh Sistem Informasi Psikologi adalah
-   Perusahaan sekarang ini banyak menggunakan software tentang alat test agar waktu yang digunakan dalam menyeleksi calon karyawan baru lebih cepat dan efisien.
-    Test IQ
-    Test Kepribadian


Sumber :
http://www.dosenpendidikan.com/12-pengertian-dan-fungsi-sistem-informasi-menurut-para-ahli/
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/03/9-pengertian-sistem-informasi-menurut.html
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/03/9-pengertian-sistem-informasi-menurut.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi
http://faradinalwp.blogspot.co.id/2014/10/pengantar-sistem-informasi.html

Psikoterapi

Terapi Keluarga
Kelas : 3PA12

      A.   Pengertian Terapi Keluarga
     Terapi keluarga merupakan proses bantuan kepada individu dengan melibatkan para anggota keluarga lainnya dalam upaya memecahkan masalah yang dialami. Terapi keluarga dapat dilakukan untuk permasalahan dan ketidaknyamanan yang sumbernya lebih banyak berasal dari keadaan keluarga. Terapi keluarga adalah cara baru untuk mengetahui permasalahan seseorang, memahami perilaku, perkembangan simtom dan cara pemecahannya. Terapi keluarga dapat dilakukan sesama anggota keluarga dan tidak memerlukan orang lain, terapis keluarga mengusahakan supaya keadaan dapat menyesuaikan, terutama pada saat antara yang satu dengan yang lain berbeda

      B. Cara Melakukan Terapi Keluarga
     Proses terapi keluarga meliputi tiga tahapan yaitu fase 1 perjanjian, fase 2 kerja, fase 3 terminasi.
 
    1.      Fase Perjanjian
   Perawat dan klien mengembangkan hubungan saling percaya, isu-isu keluarga  diidentifikasi, dan tujuan terapi ditetapkan bersama.
2.  Fase Kerja 
     Keluarga dengan dibantu oleh perawat sebagai terapis berusaha mengubah pola interaksi di antara anggota keluarga, meningkatkan kompetensi masing-masing individual anggota keluarga, eksplorasi batasan-batasan dalam keluarga, peraturan-peraturan yang selama ini ada.
3.  Fase Terminasi
     Di mana keluarga akan melihat lagi proses yang selama ini dijalani untuk mencapai tujuan terapi, dan cara-cara mengatasi isu yang timbul. Keluarga juga diharapkan dapat mempertahankan perawatan yang berkesinambungan.

        C.  Manfaat Terapi Keluarga
       Manfaat untuk pasien yaitu mempercepat proses kesembuhan melalui dinamika kelompok atau keluarga.  Memperbaiki hubungan interpersonal pasien dengan tiap anggota keluarga atau memperbaiki proses sosialisasi yang dibutuhkan dalam upaya rehabilitasinya.
Manfaat untuk keluarga yaitu memperbaiki fungsi dan struktur keluarga sehingga peran masing – masing anggota keluarga lebih baik.

      D. Kasus-Kasus yang Diselesaikan dalam Terapi Keluarga
        Pada terapi keluarga kasus yang diselesaikanantara lain, kenakalan remaja, hubungan perkawinan, hubungan ketidakharmonisan antara anak dan orang tua, prestasi belajar pada anak, masalah antara saudara.

      E. Contoh Kasus yang Menggambarkan terapi Keluarga
     Kasus kehadiran siswa di sekolah yang tidak tepat waktu (datang terlambat) dialami di banyak sekolah. Dampak keterlambatan siswa, selain merugikan diri sendiri, juga merugikan orang lain, misalnya mengganggu konsentrasi guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran. Dampak langsung yang dirasakan siswa, mulai dari yang ringan, misalnya kehilangan konsentrasi, ketinggalan materi; sampai dengan yang berat, misalnya tidak diizinkan masuk kelas. Bahkan jika terus berulang sampai frekuensi tertentu, bisa-bisa dikeluarkan dari sekolah. Pola penanganan siswa terlambat yang selama ini diterapkan di sekolah umumnya adalah mulai dari teguran lisan sampai dengan membuat perjanjian dengan wali kelasnya. Namun, metode tersebut tampaknya belum cukup efektif untuk menekan jumlah siswa terlambat. Terbukti, kasus tersebut terus saja terjadi setiap hari. Beberapa siswa bahkan tetap saja datang terlambat meskipun sudah beberapa kali diberikan peringatan.Untuk itu, diperlukan strategi baru untuk menangani permasalahan tersebut, dalam hal ini, pihak sekolah harus melibatkan pihak keluarga.
 Daftar Pustaka 
 
Mashudi, Farid. (2012). Psikologi Konseling. Jogjakarta. IRCiSoD
Mindrewati. (2014). Penerapan Konseling Keluarga dalam Menangani Permasalahan Siswa Terlambat.
     Jurnal Sains Dan Praktik Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Vol 2. No. 2.
Semium. Yustinus. (2006). Kesehatan Mental 3. Yogyakarta. Kanisius

Cinta #1



Dia membuat hidupku penuh warna
Dia membuat hatiku mengerti apa arti cinta
Dia membuat duniaku terasa damai
Dan dia membuat pikiranku untuk instropeksi diri

Tapi semua itu hanya membuatku gila
Membuatku menangis dan kadang membuat diriku seakan orang yang mudah berputus asa
Mungkin baginya diriku orang yang mengganggu hidupnya
Tapi aku berterima kasih karena rasa sayang dan cinta yang pernah kamu berikan untukku

Sejuta kata yang inginku ucapkan
Tapi untuk apa aku berkata lagi
Apa mungkin kau masih ingin mendengarkannya ?
Atau semuanya sudah terlambat

Yang terjadi saat ini hanya tinggal kenangan
Yang pernah kita ukir berdua
Yang dapat kulakukan sekarang hanyalah menutup buku ini
Dan membuka lembaran baru yang masih putih & bersih

Daan berharap akan datang dia yang lebih baik untuk hidupku & masa depanku


#DA

Psikologi Manajemen (Tugas 4)

Komunikasi Dalam Manajemen

A. Definisi Komunikasi
Berikut ini adalah pengertian komunikasi menurut para ahli:
1. Raymond Ross, Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
2. Bernard Barelson & Garry A. Steiner,Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb.
3. Colin Cherry, Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.

B. Proses Komunikasi
Sebagai suatu proses, komunikasi mempunyai persamaan dengan bagaimana seseorang mengekspresikan perasaan, hal-hal yang berlawanan (kontradiktif), yang sama (selaras, serasi), serta meliputi proses menulis, mendengarkan, dan mempertukarkan informasi.
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut.
1. Penginterpretasian
Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.
2. Penyandian
Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding , akal budi manusia berfungsi sebagai encorder , alat penyandi: merubah pesan abstrak menjadi konkret.
3. Pengiriman
Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.
4. Perjalanan
Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.
5. Penerimaan
Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.
6. Penyandian balik
Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).
7. Penginterpretasian.

Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam bentuk pesan. 
C. Menjelaskan Hambatan Dalam Komunikasi
1. Hambatan dari Proses Komunikasi
Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
Hambatan dalam penyandian atau simbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima atau mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.

2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.

3. Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima 4. Hambatan Psikologis




Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.



D. Jelaskan Pengertian Komunikasi Interpersonal Dalam Organisasi
Komunikasi dalam organisasi atau perusahaan dapat menentukan efektif atau tidaknya dalam suatu penyampaian pesan atau perintah antar anggota organisasi, baik antara atasan dengan bawahan (downward communication), bawahan dengan atasan (upward communication), maupun antar anggota yang jabatannya setaraf (lateral communication). Secara sederhana, komunikasi adalah proses penyampaian atau transfer dan pemahaman suatu pengertian (meaning). Jadi dalam berkomunikasi, kita harus efektif menyampaikan pesan yang ada pada kita kepada orang lain. Adapun berkomunikasi secara langsung dan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain. Karena dapat mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang dengan efek umpan balik secara langsung. Proses berkomunikasi dimulai dari adanya pesan yang akan disampaikan oleh pengirim, kemudian ditransfer melalui suatu channel (saluran), kemudian diterima oleh penerima. Adapun komunikasi interpersonal efektif dalam suatu organisasi mencakup dua bagian yaitu componential dan situational.
1. Componential
Menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya, dalam hal ini adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik dengan segera.
2. Situational
Interaksi tatap muka antara dua orang dengan potensi umpan balik langsung dengan situasi yang mendukung disekitarnya.

E. Model Pengolahan Informasi Dalam Komunikasi
Model Pengolahan Informasi pada dasarnya menitikberatkan dorongan-dorongan internal (datang dari dalam diri) manusia untuk memahami dunia dengan cara menggali dan mengorganisasikan data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan pemecahannya, serta mengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya
1. Rational
Proses informasi adalah proses menerima, menyimpan dan mengungkap kembali informasi. Dalam proses pembelajaran, proses menerima informasi terjadi pada saat siswa menerima pelajaran. Proses menyimpan informasi terjadi pada saat siswa harus menghafal, memahami, dan mencerna pelajaran. Sedangkan proses mengungkap kembali informasi terjadi pada saat siswa menempuh ujian atau pada saat siswa harus menerapkan pengetahuan yang telah dimilikinya untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu perlu dikemukakan bahwa informasi masuk ke dalam kesadaran manusia melalui pancaindera, yaitu indera pendengaran, penglihaan, penciuman, perabaan, dan pengecapan. Informasi masuk ke kesadaran manusia paling banyak melalui indera pendengaran dan penglihatan. Berdasarkan alas an tersebut , maka media yang banyak digunakan adalah media audio, media visual, dan media audiovisual (gabungan media audio dan visual). Belakangan berkembang konsep multimedia, yaitu penggunaan secara serentak lebih daripada satu media dalam proses komunikasi, informasi dan pembelajaran. Konsep multimedia diasarkan atas pertimbangan bahwa penggunaan lebih dari pada satu media yang menyentuh banyak indera akan membuat proses komunikasi termasuk proses pembelajaran lebih efektif.
Dalam proses komunikasi atau proses informasi (dan juga proses pembelajaran) sering dijumpai masalah atau kesulitan. Beberapa masalah dalam proses komunikasi, misalnya:
Ditinjau dari pihak siswa: Kesulitan bahasa, sukar menghafal, terjadi distorsi atau ketidakjelasan, gangguan pancaindera, sulit mengungkap kembali, sulit menerima pelajaran, tidak tertarik terhadap materi yang dipelajari, dsb. Di tinjau dari pendidik, misalnya pendidik tidak mahir mengemas dan menyajikan materi pelajaran, faktor kelelahan, ketidak ajegan, dsb. Ditinjau dari pesan atau materi yang disampaiakan, misalnya: materi berada jauh dari tempat siswa, materi terlau kecil, abstrak, terlalu besar, berbahaya kalau disentuh2. Limited capacity
3. Expert
4. Cybernetic


F. Model Interaktif Manajemen

Model interaktif manajemen mencakup:
1. Confidence
Dalam manajemen timbulnya suatu interaksi karena adanya rasa nyaman. Kenyamanan tersebut dapat membuat suatu organisasi bertahan lama dan menimbulkan suatu kepercayaan dan pengertian.
2. Immediacy
Ini adalah model organisasi yang membuat suatu organisasi tersebut menjadi segar dan tidak membosankan
3. Interaction management
Adanya berbagai interaksi dalam manajemen seperti mendengarkan dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak yang bersangkutan.
4. Expressiveness
Mengembangkan suatu komitmen dalam suatu organisasi dengan berbagai macam ekspresi perilaku.
5. Other-orientation

Sumber:
http://devitadevitaa.blogspot.com/2014_01_01_archive.html
http://choirunnisawijayanti.blogspot.com/2013/11/komunikasi-dalam-manajemen.html
http://aredhyta.blogspot.com/2014/01/a-komunikasi-komunikasi-merupakan-hal.html http://www.academia.edu/5342453/Proses_Komunikasi http://beruangkaki5.blogspot.com/2012/06/hambatan-hambatan-dalam-komunikasi.html

up