Kepemimpinan
merupakan tema yang popular, yang tidak saja dibicarakan dan diteliti oleh para
sarjana ilmu-ilmu sosial, ilmu perilaku, tapi yang dibicarakan pula oleh
masyarakat pada umumnya. Stogdill (1974) menyatakan bahwa jumlah macam batasan
tentang kepemimpinan dapat dikatakan sama dengan jumlah orang yang telah
mencoba membuat batasan tentang pengertian tersebut. Pernyataan ini
menggambarkan kemajemukan pengertian kepemimpinan ini. Manajemen sering
dikicaukan dengan kepemimpinan. Bennis dan Nanus (1985) melihat perbedaan yang
mendasar antara manajemen dan kepemimpinan. To manage, menurut mereka
berarti to bring abaout, to accomplish, to have charge of or
responsibility for, to conduct. Sedangkan leading adalah influencing,
guiding in direction, course, action, opinion. Kepemimpinan lebih
berhubungan dengan efektivitas, sedangkan memanajemeni lebih berhubungan dengan
efisiensi. Bennis mengatakan bahwa pemimpin do the right things, sedangkan
manajer do the things right.
1. Pengertian Manajemen
Secara
Etimologis, Manajemen adalah kosa kata yang berasal dari bahasa Perancis kuno, yaitu menegement yang berarti seni
melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan
dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan
manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen
sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara
efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir,
dan sesuai dengan jadwal.
Secara
Etimologi kata Manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang
berarti "mengendalikan", terutama dalam konteks mengendalikan kuda,
yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti
"tangan". Bahasa Prancis lalu
mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki
arti seni melaksanakan dan mengatur. Sejauh ini memang belum ada kata yang
mapan dan diterima secara universal sehingga pengertiannya untuk masing-masing
para ahli masih memiliki banyak perbedaan. Secara umum manajemen juga dipandang
sebagai sebuah disiplin ilmu yang mengajarkan tentang proses untuk memperoleh
tujuan organisasi melalui upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik
organisasi. Dalam hal ini manajemen dibedakan menjadi 3 bentuk karakteristik,
diantaranya adalah:
- Sebuah
proses atau seri dari aktivitas yang berkelanjutan dan berhubungan.
- Melibatkan dan berkonsentrasi untuk mendapatkan
tujuan organisasi.
-Mendapatkan
hasil-hasil dengan bekerja sama dengan sejumlah orang dan
memanfaatkan sumber-sumber di organisasi.
memanfaatkan sumber-sumber di organisasi.
2. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah
proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam
upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari
kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti
pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan
ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari perannya memberikan
pengajaran/instruksi. Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa
pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat
penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan
memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon,
Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita
harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah
mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Kepemimpinan adalah suatu kekuatan yang menggerakkan perjuangan atau
kegiatan menuju sukses. Kepemimpinan juga berarti proses mempengaruhi
aktivitas kelompok dalam rangka perumusan dan pencapaian tujuan. Namun, kepemimpinan sering
sulit didefenisikan secara tepat. Oleh karena itu, banyak ahli mencoba memperkenalkan pengertian kepemimpinan sesuai
dengan versi masing-masing. Kepemimpinan juga seringkali dihubungkan dengan
organisasi. Mengenai kepemimpinan, Thoha (1983) mengemukakan bahwa suatu
organisasi akan berhasil atau bahkan gagal, sebagian besar ditentukan oleh
kepemimpinan yang ada.
B. Perencanaan Penetapan Manajemen
1. Pengertian Perencanaan
Perencanaan
adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai
tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan
adalah proses penentuan apa yang harus dilakukan oleh perusahaan dan bagaimana
cara terbaik untuk melakukan hal tersebut. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi
lain; pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.
Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan
bersama anggota suatu organisasi.
2. Langkah-langkah Penyusunan Perencanaan dalam
Manajemen
- Merumuskan Misi dan Tujuan.
Usaha sistematis formal untuk menggariskan
wujud utama dari perusahaan , sasaran sasaran, kebijakan kebijakan dan strategi
untuk mencapai sasaran-sasaran dan wujud utama perusahaan yang bersangkutan.
- Memahami Keadaan Saat ini.
Perencanaan
menyangkut jangkauan masa depan dari keputusan-keputusan yang dibuat sekarang,
untuk mengenal sistematis peluang dan ancaman dimasa mendatang. Dengan pilihan
langkah-langkah yang tepat akan lebih menguntungkan perusahaan. Meliputi jangka
pendek dan sampai jangka panjang.
-
Mempertimbangkan faktor pendukung dan penghambat tercapainya tujuan.
Segala
kemudahan dan kemungkinan hambatan dalam usaha mencapai tujuan perlu sedini
mungkin diidentifikasi, agar persiapan dapat dilakukan. Disatu pihak perusahaan
dapat meraih kemudahan dan manfaat optimal dengan kesempatan yang tersedia.
- Menyusun rencana Kegiatan untuk mencapai tujuan.
Tujuan
dapat dicapai dengan beberapa cara, diantaranya adalah :
a. Menyusun
berbagai alternatif kebijaksanaan dan tindakan-tindakan yang mungkin dapat
dipilih.
b. Menilai dan membandingkan untung rugi setiap
alternatif kegiatan kebijakan.
c. Memilih
dan menetapkan suatu alternatif yang paling cocok dan baik diantara
alternatif-alternatif lain.
3. Manfaat Perencanaan dalam Manajemen
- Membantu
manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan.
- Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih
mudah dipahami.
- Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.
- Manajer dapat memahami keseluruhan gambaran
operasi lebih jelas
- Standar pelaksanaan dan pengawasan
- Pemilihan berbagai alternative terbaik
- Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun
kegiatan
- Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
4. Jenis-jenis Perencanaan Organisasi
Melihat
tingkat hirarkis, ada empat jenis perencanaan: perencanaan strategis, taktis
dan operasional, yaitu:
a.
Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis dianggap oleh
organisasi secara keseluruhan dan dihasilkan oleh tingkat hirarki yang lebih
tinggi dari sebuah organisasi. Berkaitan dengan tujuan jangka panjang dan
strategi dan tindakan untuk mencapainya. Perencanaan ini merupakan proses
dimana eksekutif / top manajer meramal arah jangka panjang dari suatu entitas
dengan menetapkan target spesifik pada kinerja, dengan mempertimbangkan kondisi
internal dan eksternal untuk melakukan tindakan perencanaan yang dipilih.
Hal ini biasanya dilakukan dalam
organisasi pada tingkat manajerial, atau tingkat tertinggi perintah, yang
dilakukan dengan cara taktik dan prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan
tertentu atau diberikan perencanaan jangka panjang lebih dari 5 tahun.
b.
Perencanaan Taktis / Taktik
Pada tingkat kedua dari
perencanaan, taktis, kinerja berada dalam setiap area fungsional bisnis,
termasuk sumber daya tertentu. Perkembangannya terjadi oleh tingkat organisasi
menengah, bertujuan untuk efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia untuk
jangka menengah proyeksi. Dalam perusahaan besar dengan mudah mengidentifikasi
tingkat perencanaan, yang diberikan oleh setiap kepala bagian. Bagian taktis
merupakan proses yang berkelanjutan, yang bertujuan dalam waktu dekat,
merampingkan pengambilan keputusan dan menentukan tindakan.
Bagian Ini dilakukan secara sistemik karena merupakan totalitas yang dibentuk oleh sistem dan subsistem, seperti yang terlihat dari sudut pandang sistemik. Apakah iteratif, dan proyek mana yang harus fleksibel dan menerima penyesuaian dan koreksi. Teknik ini memungkinkan pengukuran siklus dan evaluasi sebagai dijalankan yang secara dinamis dan interaktif dilakukan dengan orang lain, dan merupakan teknik yang mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari efisiensi.
Bagian Ini dilakukan secara sistemik karena merupakan totalitas yang dibentuk oleh sistem dan subsistem, seperti yang terlihat dari sudut pandang sistemik. Apakah iteratif, dan proyek mana yang harus fleksibel dan menerima penyesuaian dan koreksi. Teknik ini memungkinkan pengukuran siklus dan evaluasi sebagai dijalankan yang secara dinamis dan interaktif dilakukan dengan orang lain, dan merupakan teknik yang mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari efisiensi.
c.
Perencanaan Operasional
Ketidakpastian yang disebabkan oleh
tekanan dan pengaruh lingkungan harus berasimilasi pada pertengahan atau taktik
yang harus mengkonversi dan menafsirkan keputusan strategis, tingkat tertinggi,
ke dalam rencana konkrit di tengah dan membuat rencana yang akan dilakukan dan,
pada gilirannya, dibagi lagi menjadi rencana operasional dan rincian yang akan
dijalankan pada tingkat operasional. Karena jadwal pada tingkat operasional
sesuai dengan set bagian homogen dari perencanaan taktis, yaitu,
mengidentifikasi prosedur spesifik dan proses yang diperlukan di tingkat bawah
organisasi, menyajikan rencana aksi atau rencana operasional. Hal ini
dihasilkan oleh tingkat organisasi yang lebih rendah, dengan fokus pada
kegiatan rutin perusahaan, oleh karena itu, rencana dikembangkan untuk waktu
yang singkat.
d.
Perencanaan Normatif
Mengacu pada penciptaan standar,
kebijakan serta peraturan yang ditetapkan untuk operasi organisasi. Hal ini
bergantung pada pembentukan standar, metodologi dan metode untuk berfungsinya
kegiatan yang direncanakan. Standar-standar tentang pendirian aturan dan / atau
undang-undang dan / atau kebijakan dalam setiap kelompok atau organisasi,
terutama untuk menjaga pengendalian, pemantauan dan pengembangan perencanaan
dan pengembangan standar dan kebijakan. Perencanaan berhubungan erat dengan
desain struktur organisasi. Ini berlaku di daerah yang sangat spesifik, yang
umumnya adalah mereka yang mengawasi dan menentukan aspek pada tingkat lainnya
tidak dapat dipisahkan.
C. Pengorganisasian Struktur Manajemen
1. Pengertian Struktur Organisasi
Struktur
organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.
Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan
bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut
diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga
menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan.
a. Struktur Formal
Kumpulan
dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama
secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
b. Struktur Informal
Kumpulan
dari dua orang atau lebih yang terlibat pada suatu aktifitas serta tujuan
bersama yang tidak disadari.
4. Manfaat Dari Struktur Fungsional dan Struktur
Divisional
1. Struktur organisasi fungsional ini
mempunyai beberapa kelebihan, antara lain:
- Efisiensi melalui spesialisasi
- Komunikasi dan jaringan keputusannya relatif
sederhana
- Mempertahankan tingkat pengendalian strategi pada
level manajemen puncak
- Mempermudah pengukuran output dan hasil dari
setiap fungsi
2. Adapun kelebihan dari struktur organisasi
divisional antara lain:
- Koordinasi antar fungsi menjadi lebih mudah dan cepat
- Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
-
Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan
5. Kerugian Dari Struktur Fungsional dan Struktur
Divisional
1. Kekurangan dari struktur organisasi fungsional adalah:
a. Respon organisasi terhadap perubahan kondisi
lingkungan agak lambat.
b. Koordinasi antar bagian atau fungsi tidak
terlalu baik
c. Inovasi terbatas
d. Dapat mendorong timbulnya persaingan dan konflik
antar fungsi
e. Mengakibatkan sulitnya koordinasi di antara
bidang-bidang fungsional
f. Dapat menyebabkan tingginya biaya koordinasi
antar fungsi
g. Identifikasi
karyawan dengan kelompok spesialis dapat membuat perubahan
menjadi sulit
menjadi sulit
2. Sedangkan kekurangan struktur
organisasi divisional antara lain:
a. Tidak mampu mencapai efisien siekonomis
b. Koordinasi antar produk sulit
c. Keahlian teknis hilang karena tidak ada
spesialisasi fungsional
d. Mengkibatkan turunnya komunikasi antara
spesialisasi fungsional
e. Sangat potensial untuk menimbulkan persaingan
antar divisi
f. Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan
masalah
Sumber :
http://21juli1991.blogspot.com/2013/05/hubungan-interpersonal.html
http://bio-nikith.blogspot.com/2013/05/hubungan-interpersonal.html
0 comments:
Post a Comment